Selasa, 07 April 2015

Olah raga yang masuk akal untuk usia 40 an

Beberapa tahun yang lalu kita mendengan beberapa selebriti tanah air meninggal setelah berolah raga. Mungkin kita bertanya, wong olah raga biar sehat kok malah mengakibatkan meninggal?.

Dari sejumlah kasus, kematian mendadak usai berolahraga bisa terjadi pada mereka yang : 1). tidak rutin berolahraga, 
2). melakukan perubahan jenis olahraga dari olahraga yang menjadi kebiasaannya, dan 
3). beban olahraga yang terlalu berat dibanding usia, kondisi kesehatan, ataupun berat badan. Jenis olahraga harus disesuaikan dengan usia karena kondisi fisik tiap orang tidak sama, sehingga jenis olahraga yang dianjurkan pun juga berbeda.

Untuk usia 20 tahunan dimana otot kita masih lentur maka olah raga yang bersifat kompetiftif seperti futsal, basket, atau sepakbola pun masih bisa Anda jadikan rutinitas.


Namun mengijak usia 30 an dimana hormon pertumbuhan yang bertanggungjawab untuk kekuatan otot dan tulang menurun drastis, defisiensi hormon tersebut akan berakibat pada sulitnya menurunkan berat badan.
Latihan pembentukan tubuh (full-body conditioning) seperti cardio class sambil angkat beban, bisa membakar kalori sekaligus membentuk massa otot. Terpenting dan tidak boleh Anda lupakan adalah lakukan pemanasan 5 – 10 menit untuk memperlancar aliran darah.
Pada orang berusia di atas 40 tahun, jenis olahraga yang dipilih seharusnya bukan lagi olahraga yang bersifat kompetitif atau membutuhkan tenaga besar dan waktu lama, khususnya bagi mereka yang tidak terlatih. Olahraga yang baik adalah joging, jalan cepat, bersepeda, atau berenang. Jika anda masih senang olah raga permainan atau yang sifatnya kompetitif tenis meja mungkin bisa menjadi alternatif.  “Latihan ketahanan tubuh (resistance) juga bisa ditambahkan untuk mengatasi masalah tulang yang semakin rapuh,” ujar Dr. Caroline Apovian dari Boston Medical Center

Tidak ada komentar:

Posting Komentar